Surprise Tak Terduga

Hari ini perasaanku campur aduk, aku sendiri tidak bisa melukiskannya dalam kata-kata. Ada perasaan bahagia, senang, dan sedikit terkejut. Betapa tidak, tepat hari ini usiaku bertambah lagi. Tentunya aku tidak terlalu memikirkan hari jadiku ini, layaknya seperti hari biasa aku melewatinya. Jujur saja, aku nggak pernah ngerayain ultahku secara istimewa, seperti melalui acara potong-potongan kue maupun perayaan secara besar-besaran. Di keluargaku paling banter ngerayainnya cuma diadain selamatan kecil-kecilan dan tidak lebih.

Adalah Ka Ahim atau seringkali aku panggil “Abah Ahim” karena usianya lebih tua daripada aku. Beliau sendiri bukanlah teman satu prodiku, melainkan salah satu mahasiswa yang kuliah di prodi Bimbingan Konseling (BK) angkatan 2004. Hubungan pertemanan kami memang sangat tidak sengaja. Pada saat acara Pekan Pendidikan Nasional tahun 2006 yang dibuat oleh anak-anak BEM FKIP Unlam, aku sendiri terlibat sebagai panitia disalah satu divisi. Nah, sewaktu acara dipusatkan di Loksado (Hulu Sungai Selatan) kami mulai akrab. Tidak terasa hubungan pertemanan kami sekarang sudah menginjak usia 2 tahun-an lebih. Ikatan persaudaraan antara kami begitu kuat, sehingga beliau sudah paham betul dengan pribadiku. Begitupun denganku sendiri, aku mengenal betul karakter beliau.

Sudah seharian tadi aku disibukkan dengan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL II) di SMP Negeri 24 Banjarmasin. Segala penat ditubuhku ini seakan-akan mulai membias pada diriku, apalagi ternyata jam 3 sore ada kuliah semester pendek dikampus. Semakin padat saja kegiatan keseharianku pada hari ini, soalnya abiz kuliah ntar ada rapat kordinasi panitia Orientasi Mahasiswa Baru. Wah, makin lelah saja hari ini pikirku…

Setelah selesai kuliah kemudian aku langsung menuju ruangan BEM, ternyata setelah masuk aku mendapatkan kejutan dari “Abah Ahim”, yakni seonggok kue ultah sudah dipersiapkan beliau untukku dan tanpa sepengetahuanku. Aku sebenarnya sudah mengatakan beliau untuk jangan memberikan apa-apa pada saat aku ultah, cukup dengan doa itu sudah cukup bagiku. Singkat cerita, akhirnya setelah rapat dibikinlah acara kecil-kecilan untukku. Seakan tidak percaya beliau telah memberikan surprise yang sangat berkesan disepanjang hidupku. Sebenarnya aku tidak pernah merayakan ultahku dengan acara semacam itu, mungkin untuk orang lain biasa-biasa saja hal seperti itu. Namun menurutku itu terlalu mewah, maklum dikeluargaku aku dididik untuk tidak manja dalam menjalani hidup.

Teriring doa, aku berharap semoga dengan ultahku yang tepat pada hari ini, aku dapat lebih baik kedepannya, selalu diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menjalani kehidupan didunia, dan diberikan keteguhan iman yang baik serta berbakti kepada Allah SWT yang telah memberikan aku kesempatan untuk tetap berada di alam dunia, dan Orang tua maupun saudaraku yang telah telah memberikan dukungan bagiku untuk terus eksis dengan apa yang aku cita-citakan. Kepada Ayahandaku, met ultah juga yaa pada tanggal 1 kemaren… (Aku menyayangimu, kau tokoh panutan bagiku!)
Untuk orang-orang yang selalu menyayangiku, aku berterima kasih sekali karena tanpa kalian aku bukanlah siapa-siapa…!!! Untuk Abah Ahim, ulun sangat-sangat tidak menyangka akan surprisenya… Ulun dengan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga, ulun ucapkan untuk pian… Semoga ikatan persaudaraan diantara kita tidak lapuk dimakan waktu… Satu pesen untuk pian cepet kelar ya skripsinya…!!!hee… Trim’s Abah…