Sudah satu minggu ini aku merasa tidak nyaman dengan diriku. Memang baru-baru ini aku mendapat kabar yang tidak menyenangkan hati, namun efeknya seakan memberi pengaruh yang cukup melelahkan. Aku berpikir mengapa disaat aku sedang berbahagia, tiba-tiba saja datang sebuah cobaan lagi kepadaku. Ahhh... Begitu berat cobaan yang kualami ini... Aku begitu terhenyak mendapati keadaan ini... Tubuhku seakan terhempas dari untaian jiwa... Seakan tidak ada artinya aku dengan duniaku... Aku benar-benar tidak mengerti karena jawaban itu seakan-akan mengibaratkan kemunafikan... Benar-benar tak kupahami mengapa pancaran cahaya putih itu berubah menjadi mendung yang tak diundang...
Aku begitu terpukul dengan semuanya... Benar-benar menyesakkanku! Mengapa ini tercipta sedemikian lihainya, bak sutradara yang memainkan skenarionya dengan rapi. Sedangkan aku sebatang kara menerima kenyataan dengan lirihnya... Seakan-akan tidak percaya, aku terbungkam oleh beribu kepingan kenangan yang tak berarti... Melepaskan aku dari diriku yang sebenarnya... Aku benar-benar kecewa dengan idealisme konyol itu...!!! Membuatku jatuh ke jurang yang sama... Tercabik lagi oleh terjalnya dinding-dinding hati... Aaahhh...!!! Sekarang aku hanya bisa berjalan dengan waktu, berharap agar luka ini cepat berakhir...
5 komentar:
Menarik sekali gambaran kekecewaan begitu terasa dari untaian kata2 di postingan ini. Hanya saja "aku" dalam cerita ini menimpa siapa gerangan. JIka saja si pemilik blog, berarti separuh masalah sudah bisa diselesaikan karena bisa mengungkapkan unek2nya. Namun jika orang lain, kasihan jika tidak sanggup menahan beban derita.
seberat apapun cobaan yang datang hendaknyalah kita ssyukuri, itu bukti tanda rasa sayang Tuhan terhadap umatnya. semangat bro...
itulah hidup anakku, kayak rujak asem manis pedes asin...Bener kata Kristina D.S apapun itu kudu kita syukuri...masalah datang utk ngebuat kita lebih matang dalam menyikapi hidup, masalah bukan utk dihindari atau diratapi tapi harus di lawan...ujian dariNya, Lulus atau tidak ada pada tergantung kita.. Kasih sayangNya akan selalu ada, hanya terkadang hambaNya tidak menyadarinya...;)
Hidup seperti permen nano nano, manis asam asin rame rasanya...setiap rasa yang hadir harus disyukuri dan dinikmati, dengan demikianlah kita tau bahwa kita masih manusia :-) semoga siapapun 'aku' akan menemukan penyelesaian terhadap gejolak hatinya
@ santribuntet : Emm... menurut anda siapa "Aku" dalam tulisan tersebut??? Hayoo... ;)
@ Kristina Dian Safitry : Iya, makasich mbak... Saya akan tetap truz semangat...!!! :)
@ A. Suryanegara : Inggih, ulun akan inget pesen pian... Doakan ulun agar bisa melaluinya dengan sabar & tabah... :)
@ 1nd1r4 : Amien... Doakan "Aku" ya mbakdalam tulisan ini... Thanks ya mbak... ;)
Posting Komentar