Dalam kesendirian senja aku teringat dia
Meluapkan kegelisahan hati bersamanya
Berkeluh kesah akan hari dulu, kini, dan esok
Selalu berada tempat ini, bukan dengan yang lain
Ditemani secarik kertas dan pena, aku menulis kata untuknya
Hingga rona wajah mengguratkan senyum kembali
Hanya dia yang bisa mengerti apa mau ku
Kegelisahan ku, peralahan mulai turun setiap aku bertemu dengannya
Penawar batin yang terluka,
Mengusir sepi di kala hati sedang senja,
Dan mengisi ruang kosong ini dengan berjuta makna
Itulah dia...
6 komentar:
sipakah dia yang kau maksud,sobat.
(slmt sore. sidoarjo mendung sangat.)
@ Langit Jiwa : Hayoo... siapa mas "Aku" disini?hee... Ya, "Aku" disini = Blog ini... :))
silakan dilink mas.
aku juga melink blogmu yah(minta ijin)
salamku
Huahahaha..... mengagumi diri sendiri nih ya ceritanya?? :))
Menulis bisa mengeluarkan apa yang ada dipikiran kita.
Dia siapa?
@ Langit Jiwa : Makasih banyak mas, saya izinin juga...he :D
@ Yari NK : Nggak pa2 kan pak, sedikit mengagumi diri sendiri?he Asal jangan berlebihan aja...he
@ Endratna : Dia itu...? Ya, "Dia = Blog ini" hee... 8-}
Posting Komentar