Sudahkah Kamu Bergabung Di Komunitas Pak Rizky? [View|Join Now]

1.16.2009

Di Balik Antrian Panjang

. 1.16.2009


Sudah dua hari ini proses registrasi pembayaran SPP semester genap di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (Unlam) berlangsung. Berdasarkan pengumuman dari rektorat, pembayaran SPP dilakukan mulai dari tanggal 15-20 Januari 2009. Mahasiswa yang notabene yang kuliah di Unlam diwajibkan untuk membayar di Bank yang telah ditunjuk langsung oleh Unlam. Letak banknya sih tidak jauh-jauh amat, soalnya tempatnya masih berada di lingkungan wilayah Unlam. Namun kiranya animo mahasiswa yang ingin membayar SPP diluar perkiraan saya.  Apa sebabnya? Masalah klasik, apalagi  kalau bukan masalah antrian yang tidak teratur secara baik alias semrawut. Kemarin saja sudah bela-belain datang pagi (sekitar jam 8), ehh…ternyata antriannya sudah membludak bahkan cukup panjang. Alhasil saya beserta teman-teman akhirnya mengurungkan niat untuk membayar. Sembari menunggu antrian sepi kami pun kembali ke kampus.

Hari Pertama

Waktu pun menunjukkan sekitar jam dua belasan, akhirnya kami kembali ke bank. Namun sesampainya disana pemandangan yang sama kami temui lagi. Ternyata antriannya bertambah panjang! Wah, kata saya sudah kepalang tanggung, lebih baik ikut antrian daripada menunggu sepi. Ditambah teriknya sinar matahari tidak menyurutkan kaki kami melangkah. Tidak cowok atau cewek saling semuanya saling memperebutkan untuk mencapai loket pembayaran. Namun yang tidak saya sukai adalah adanya “acara dorong-dorongan”. Rasanya seakan remuk semua badan ini…hiks T_T (Tapi kata teman saya sich ada enaknya juga???he) Apalagi kalo dapat ketiban rezeki mendadak…he (Hayoo… Apaan tuch?)

Hampir satu jam mengantri akhirnya sedikit lagi sampai di loket pembayaran, tapi eiitt…tiba-tiba ada petugas bank yang keluar dari loket sembari membawa selebaran pengumuman yang isinya pembayaran SPP hari ini (Kamis, 15 Januari) telah ditutup, karena waktu menunjukkan pukul 13.00 WITA yang merupakan batas waktu layanan pembayaran SPP. Ahh… Kesal banget pikirku! Sudah lama-lama mengantri  ternyata hasilnya nihil ! Begitupun dengan teman-teman mahasiswa lainnya, akhirnya dengan tatapan lesu mereka akhirnya pulang meninggalkan loket pembayaran.

Kesimpulannya hari pertama = NIHIL !!!

Hari Kedua

Untuk menyiasati pengalaman dari hari pertama, akhirnya saya bersama dua teman yakni Edwin dan Taufik, merencanakan datang ke Bank pagi-pagi sekali (hari ini Jumat, 16 Januari). Setelah menjemput Edwin dari tempat kostnya, kami pun berangkat menuju bank. Pikirku menunggu sebelum waktu pembayaran (pukul 08.00 WITA) pastinya masih sepi. Akan tetapi belum sampai di depan bank ternyata antriannya sudah panjang. Wah, geleng-geleng kepala saya melihatnya. Setelah menaruh motor di tempat parkir yang disediakan. Dengan kaki yang berat kami pun melangkah menuju medan antrian. Keadaan pada saat itu sudah sangat berjejalnya, karena dipenuhi rekan-rekan mahasiswa yang telah duluan mengantri. Saat menuju kedepan tiba-tiba disebelah ada teman kami Taufik yang datang lebih dulu dari kami. Akhirya kami bertiga saling merapatkan barisan untuk antri menuju loket pembayaran. Saling dorong dan berjejalnya antrian menambah riuh suasana, bahkan salah satu rekan mahasiswa ada yang mengumpat, katanya : “kenapa setiap semester harus berjejal untuk mendapatkan slip pembayaran dari bank?”. Dikeluhkannya karena mungkin tenggang waktu pembayaran SPP yang Cuma lima hari (15-20 Januari 2009) yang menjadi pemicunya. Selain itu mahasiswa yang berasal dari luar daerah ingin segera menyelesaikan administrasi pembayaran SPP lebih awal sebelum “pulkam”, lebih-lebih mereka ingin liburan setelah menyelesaikan Final Test boo....

Kembali ke masalah antrian, sambil mengobrol sembari menghilangkan kejenuhan, akhirnya tidak terasa kami pun berhasil sampai ke loket pembayaran. Kami bertiga tidak sendirian dalam melakukan registrasi pembayaran, kami mendapat titipan dari teman masing-masing berupa uang dan KTM (kartu tanda mahasiswa), karena pihak bank membolehkan satu orang bisa mewakili 2 pembayaran. Waduh, enak banget boo… nggak ngantri…hiks Dihitung-hitung hampir 3 jam lamanya kami mengantri, huuuhhhh....

Setelah berhasil melakukan pembayaran, selanjutnya proses registrasi berikutnya adalah melakukan pembuatan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan mengambil KRS (Kartu Rencana Studi) di rektorat Unlam Banjarmasin. Tetapi kebijakan semester ini terlihat berbeda, karena dalam pembuatan KTM ternyata harus mengantri lagi untuk di foto tiap personal. Parahnya lagi kata menurut teman yang telah melewati proses ini, fotografernya cuma satu. Kebayang nggak perbandingannya???

Sambil beristirahat setelah melewati antrian yang melelahkan, kami menunggu informasi dari teman yang berada di rektorat. Setelah beberapa saat akhirnya ia mengabarkan bahwa kartu antrian untuk melakukan “pemotretan” sudah habis. Walhasil kami pun urung untuk menuju rektorat, karena sudah dapat dipastikan kami tidak mendapatkan nomor kartu antrian. Akhirnya kami sepakat untuk melanjutkan proses registrasi pada besok hari, sabtu 17 Januari.

Kesimpulannya, hari kedua = berhasil bayar SPP, tapi ngambil KTM & KRS tertunda ! Hiks…

So, see you next day….he

22 komentar:

Anonim mengatakan...

Huehehe.. Kasian banget harus bolak balik kayak gitu.
masak kalah sama bebek.. Hayo antri wek wek wek.. :P

Anonim mengatakan...

ga sadar juga kampus ya, melihat fenomena seperti itu, duitnya aja yang mau, pelayanannya tetap aja zaman purbakala yang siapa yang kuat dia yang menang

Anonim mengatakan...

Ohhh... dagh dbka y pmbyrn spp,,, d'bjb br mlai tgl 21 tar.... Kmi yg kul d'bjb skrg byr spp d'pscasrjna bjb z... mlai tgl 21 nigh...

Anonim mengatakan...

menunggu antrean memang menjenuhkan, mas rizky. tapi, kalau cara itu ndak dilakukan, segala urusan malah jadi tambah kacay, haks. antre asal tertib dan ndak asal serobot, asyik juga kok.

M. Rizky Adha, S.Pd mengatakan...

@ Siwi : Hiks... Kayak bebek dech ngantrinya..he 8-}

@ Taufik : Iya nich, pelayanan bagi mahasiswa masih dirasakan sangat kurang !!! ~x(

@ Annisanfushie : Oh, kalo yang di Banjarmasin mulai tanggal 15 ne, masih tetap di bank "itu" pembayarannya...

@ Sawali Tuhusetya : Yang bikin nggak enaknya pak, kalo bukan maen serobot sana sini... :((

Anonim mengatakan...

kasihan mereka yg mengantri
seharusnya pihak kampus membangun sarana dan prasana yg baik.
bila perlu kasih wifi agar gak BT menunggu antriannya,hehehe

Anonim mengatakan...

yach... itulah contoh mahasiswa yang teraniaya he he.. tapi mahasiswa unlam itu emang patuh n taat ya ga? mulai zaman bahari masa kok gitu terus... sekali-sekali berontak nape he he...

Anonim mengatakan...

nasibbbbb... nasib...
Sabar aja...

M. Rizky Adha, S.Pd mengatakan...

@ Langit Jiwa : Iya mas, kita sebagai mahasiswa kan bayar toh untuk menempuh pendidikan. Harusnya pihak universitas sadar diri dengan memberikan fasilitas dan layanan yang memadai juga... :(

@ Adi : Bener mas, mahasiswa Unlam kayaknya taat-taat semua dech... Kayaknya mereka merasa nyaman dengan apa yang ada...he Kita perlu gebrakan yang baru ne !!! :-o

@ Ramdan : Udah terlalu sabar mas...he :((

Anonim mengatakan...

Ada celoteh

Rakyat kita dari jaman Majapahit ampe sekarang kerjaannya ngantri terus

Ngantri minyak tanah, gas dll :)

M. Rizky Adha, S.Pd mengatakan...

@ Cucu Haris : Apa bener mas dari zaman Majapahit tuch???he :-/

Anonim mengatakan...

trima kasih yah mas udah mampir di blog aq....
mas gimana kalo kita tukeran link...
aq tunggu jawabannya yah di http://bendeddy.wordpress.com :)

Anonim mengatakan...

Ass.

Di balik antrian panjang, ada pertanyaan, yakni:

1. Penunjukkan bank tertentu untuk pembayaran spp seluruh mahasiswa ... biasanya ada deal dalam penunjukkan tersebut. Penunjukkan tersebut menguntungkan bagi bank dan juga harusnya bagi institusi Unlam, khususnya dalam pelayanan. Jika tidak apa untungnya bagi Unlam (khususnya mahasiswa)?

2. Kebijakan pemotretan personal juga berkesan adanya proyek, apalagi bila dilakukan oleh swasta tertentu secara khusus, harusnya lebih baik pelayanannya. Jika tidak proyek siapa sebenarnya?

Pertanyaan yang tidak terlalu serius ... setidaknya kedua hal tersebut ada transaksi dagang di dalamnya. Nah ... bila dagang, siapa yang diuntungkan, jika kedua belah pihak tentu sangat berguna. Jika tidak ...

Haris Zaky Mubarak mengatakan...

bah jua

Anonim mengatakan...

Benar-benar hari yang melelahkan. Kemarin saja saya harus rebutan untuk difoto..huuhh~x(

Anonim mengatakan...

Untung di kampus kami sudah bekerjasama dgn beberapa bank nasional sehingga pembayaran SPP bisa lebih cepat dan gak harus ngantri. Karena KTM juga berfungsi sebagai kartu ATM.

Anonim mengatakan...

Tabah dan tetap sabar :d

Program kasir mengatakan...

Sabar-sabar aja bagi yang mau bayar SPP, harus antri menunggu .. ;))

ibe mengatakan...

kadang memang antrian tu membuat sebel tapdi sibalik itu semua menambah kesabaran kita
salam ibe

sewa mobil di bali mengatakan...

yach... itulah contoh mahasiswa yang teraniaya he he.. tapi mahasiswa unlam itu emang patuh n taat ya ga? mulai zaman bahari masa kok gitu terus... sekali-sekali berontak nape he he........

Sewa Mobil Bandung mengatakan...

ckckckk........ beginilah nasib yang selalu diamai setiap yang pernah menjadi mahasiswa, harap maklum ,,,,,,

rental mobil di bandung mengatakan...

Huehehe.. Kasian banget harus bolak balik kayak gitu.
masak kalah sama bebek.. Hayo antri hihihihihi,, salam,,,,,,,,,

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Sudah Baca Postingan Yang Ini :

 
Powered by  MyPagerank.Net Add to Technorati Favorites Site Meter site statistics
© Copyright 2007-2008. Aha Blog . All rightsreserved | Aha Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Aha